Konsel, Kongkrit.com---Umat Hindu Desa Kondoano Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) menggelar upacara Karya Agung Ngenteg Linggih, yang dibuka oleh Bupati, H. Surunuddin Dangga, Senin (2/9/2019) Malam.
Upacara ditujukan untuk mengukuhkan kembali kedudukan/ linggih Niyasa tempat suci sebagai pemujaan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa), berupa padmasana, sanggah pemerajan ataupun pura setelah selesai dibangun. Turut hadir dalam ritual tersebut, Wakil Bupati, H. Arsalim Arifin, Sekkab, H. Sjarif Sajang, Ketua TP-PKK Konsel, Hj. Nurlin Surunuddin dan para pimpinan OPD serta pemuka agama setempat. Dalam sambutannya, saat membuka kegiatan, Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga menyampaikan rasa bangga dan bahagianya karena warga Bali sebagai transmigran pertama di Sultra telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan dan kemajuan daerah, salah satu indikatornya tingkat perekonomian masyarakatnya lebih maju dari lainnya, termasuk pembangunan tempat ibadahnya. "Saya sangat senang dengan masyarakat Bali, sekaligus banyak melihat dan belajar dengan pola hidup dalam meningkatkan perekonomiannya, yang mayoritas penduduknya bisa dibilang sejahtera, tentu kita berharap umat hindu bisa hidup berdampingan dengan umat lain dengan rukun dan bahagia dalam bingkai semangat persatuan dan kebersamaan," ucap Surunuddin. Untuk itu, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat atas partisipasi dan fasilitasi rumah ibadah yang sangat layak, sehingga masyarakat hindu dapat beribadah dengan tenang dan kusyu, yang juga sebagai salah satu ciri Desa Maju, sejalan dengan visi Pemda mewujudkan masyarakat sejahtera, unggul dan religius. Kita juga akan mendorong daerah ini menjadi Desa Adat, tandasnya, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung, dimana, mereka telah bersedia menjalin kerjasama termasuk melakukan pembinaan, dengan harapan daerah ini bisa lebih cepat maju yang serasa di Bali. Sementara itu dalam laporannya, Ketua PHDI Konsel, Gusti Suantara, mengatakan bahwa status Pura Khayangan Manuk Giri merupakan salah satu pura yang ada di wilayah desa adat Eka Budaya yang tergolong sebagai Pura Umum. Dimana, ungkapnya, pembangunan Pura beserta sarananya menelan anggaran sebesar Rp.1,5 millyar rupiah, dan pelaksanaan karya /upakara sebanyak Rp. 250 juta, dengan waktu pelaksanaan rangkaian Karya Agung Ngenteg Linggih dimulai sejak tanggal 24 juli 2019 - 11 september 2019, yang pembiayaannya bersumber dari iuran warga penyungsung Pura Khayangan Manuk Giri sebanyak 58 KK dan donasi dari pihak lain. "Atas dukungan serta partisipasi segenap penyungsung pura dan Umat Sedharma serta pihak Pemda Konsel, baik berupa dukungan moril dan materil kami ucapkan terima kasih, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa melimpahkan anugerahnya kepada kita semua," pungkas Gusti.(Ricky) Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 62027