Jakarta, Kongkrit.com---Terkait BPJS Kesehatan yang akan diserahkan kepada China atas ucapan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang tayang di kumparan.com pada tanggal 23 Agustus 2019, membuat Muchtar Pakpahan akhirnya melayangkan surat ke Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, Senin 26 Agustus 2019.Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Muchtar Pakpahan menyatakan bahwa dirinya dapat memperbaiki dan menyehatkan BPJS selama 2 (dua) tahun bila diberi kepercayaan. Seperti yang diharapkan rakyat Indonesia, khususnya penerima upah (gaji-red) buruh.
Muchtar Pakpahan atau yang sering dipanggil Muchtar menekankan, saya sebagai perancang RUU Jaminan sosial buruh yang kemudian menghasilkan UU no.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).“Serta ikut berjuang sehingga lahirlah UU no.21 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,” ucapnya.
Jika mengilas balik, dalam hidup saya… kebiasaan memperaktekkan ketulusan dan kejujuran sudah terlatih sejak menjadi aktivis tahun 1978, begitu beratnya kesulitan dan rintangan pemerintahan Orde Baru (Orba-red). “Bersama Gusdur, Sabam Sirait, Suko Waluyo dan Rachmawaty Soekarnoputri mendirikan SBSI.” Kata Muchtar saat ditemui di Sekretariat DPP – SBSI, Senin (2/9/2019).Untuk menyehatkan BPJS, ia akan mengundang semua stakeholder, perwakilan rumah sakit, serikat buruh, Apindo dan pegawai atau karyawan BPJS Kesehatan serta para ahli.“Hal itu penting, untuk mendiagnosa sakitnya BPJS, penyelewengan serta men-terapi dengan cara mengobatinya. Setelah itu, saya kembali menjadi Ketua Umum SBSI dan Partai Buruh,” pungkasnya. (AmBaR)
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 61955
