Jombang,Kongkrit.id – bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar pertemuan dengan mahasiswa Papua yang sedang menuntut ilmu di Kabupaten Jombang, Selasa (20/8/2019).Dalam sambutannya, Wakapolres Jombang Kompol Budi Setiyono menegaskan bahwa Polres Jombang menjamin keamanan dan keselamatan mahasiswa Papua yang berada di Kota Santri. Mahasiswa Papua yang sedang studi di Jombang sekitar 20 orang. Mereka kuliah di STIKES Husada, Kecamatan Peterongan, Jombang.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Kejaksaan Negeri (Kejari), Kodim/0814, serta sejumlah tokoh FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama). Seluruh undangan yang hadir terlihat akrab dengan para mahasiswa Papua.“Acara tersebut diatas, sengaja digelar dengan mengundang mahasiswa Papua yang ada di Jombang. sebagai tindak lanjut permasalahan mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Buntutnya, kasus tersebut memantik kerusuhan di Manokwari, Papua.
Dihimbau kepada mahasiswa Papua yang ada di Kota Santri agar tidak terprovokasi dengan kejadian Surabaya dan Malang. Adik-adik mahasiswa, kita semua adalah NKRI. Kita semua saudara, Tidak boleh ada diskriminasi suku, agama dan ras,” Tegas Wakapolres Jombang.Dalam sambutannya, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab menyampaikan bahwa selama ini situasi Jombang aman dan kondusif. Jombang merupakan kota Pluralisme yang dipelopori Alm. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Untuk peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini, mahasiswa Papua yang ada di Jombang juga kita libatkan dalam pawai budaya. Tidak ada perbedaan, kita semua sama,” ujar Bupati Mundjidah.“Kami lega, kami tidak takut, tidak kecewa karena kami dilindungi di sini (Jombang),” ujar Natalia Mesake, mahasiswa Stikes Dian Husada Jombang, usai silaturahmi dengan Forkopimda dan tokoh agama Jombang, di warung Palem Asri.Insiden di Surabaya dan Malang itu sendiri sempat menimbulkan kerusuhan di sejumlah daerah di Papua. Natalia bersama mahasiswa lainya, menegaskan tidak akan terprovokasi dengan kejadian tersebut. Pasca insiden tesebut, Natalia mengaku sudah melakukan kontak telepon dengan keluarganya yang ada di Papua. Dia juga meminta kepada mahasiswa dan masyarakat di Papua agar tetap menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
“Kami di sini tetap melanjutkan kuliah kami. Saya berharap saudara-saudara saya asal Papua dan yang di Papua tidak terpengaruh dengan Berita yang tidak bertanggung jawab (Berita Hoax), agar situasi tidak semakin panas,” harap Natalia.Agus
Editor : Siti Rahmadani HanifahSumber : 60540