Banyak Insiden di Turnamen Morotai Boxing, Sekda Morotai Sangat Kecewa Dengan Kinerja Pertina Malut

×

Banyak Insiden di Turnamen Morotai Boxing, Sekda Morotai Sangat Kecewa Dengan Kinerja Pertina Malut

Bagikan berita
Banyak Insiden di Turnamen Morotai Boxing, Sekda Morotai Sangat Kecewa Dengan Kinerja  Pertina Malut
Banyak Insiden di Turnamen Morotai Boxing, Sekda Morotai Sangat Kecewa Dengan Kinerja Pertina Malut

MOROTAI,Kongkrit.com --- Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulau Morotai, Muhammad M Kharie, Juga Selaku Ketua Penyelenggara Festival Morotai 2019 dirinya mengaku sangat kecewa dengan kinerja wasit dan Yuri yang tergabung dalam Pertina Maluku Utara. Karena dianggap tidak sportif dalam memberikan penilaian terhadap peserta alias lebih berpihak kepada petinju pelatda asal kota Ternate dan Malut. Sehingga ada sasana tinju dari luar Malut yang mengundurkan diri dari pertandingan tersebut saat mau memasuki babak final."Selain sejumlah pelatih yang kecewa, sebagian besar penonton juga kecewa dengan kinerja wasit dan Yuri. Kondisi tersebut sangat merugikan pemkab Morotai sebagai penyelenggara, karena ulah dari mereka, Ahir dari pertandingan tinju Morotai boxing telah meninggalkan kesan buruk. Seakan akan panitia penyelenggara dalam hal ini pemkab yang punya ulah, padahal ini ulah Pertina Maluku Utara," tegas Cecep, demikian sekda Morotai biasa disapa, Minggu 4 Agustus 2019 malam

Tambah sekda, pertandingan tinju ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan festival Morotai 2019. Sehingga target kami selain menghibur pengunjung, mendatangkan peserta sebanyak mungkin dan mereka kembali dengan membawa kesan positif kepada kami bukan sebaliknya."Pertandingan tinju ini bukan ajang seleksi pra-PON, tetapi ajang Festifal Morotai sehingga dalam melahirkan petinju berprestasi yang benar benar objektif agar tidak melahirkan protes yang berulang kali dari peserta. Jadi saya selaku penyelenggara festival Morotai sangat kecewa dengan kinerja Pertina Malut," semburnya

Kekecewaan Sekda ini sangat beralasan karena mendapat keluhan dari beberapa pelatih maupun penonton. Sebutlah pelatih Darpan Boxing, Sidik K, juga menyampaikan bahwa wasit dan yuri tidak sportif dalam memberi nilai maupun memimpin pertandingan."Saya orang pertama yang protes saat malam pertama tinju di helat. Karena mereka mau menggugurkan petinju saya dengan alasan di buat buat. Sebenarnya pemkab sebagai penyelenggara jangan mengambil wasit dan Yuri mayoritas dari kota Ternate karena itu sangat tendensius. Seharusnya mengambil wasit dan Yuri dari luar yang tidak punya peserta atau petinju yang bertanding, sehingga disitu sportifitasnya di tunjukan," kata sidik.

Demikian juga pelatih asal sasana Nunusaku Maluku, Ricky Tauran. Menyampaikan mereka memilih mundur dari pertandingan tinju Morotai boxing karena Yuri dan wasit dalam memimpin dan menilai pertandingan tidak objektif lagi."Kami protes karena kami paham tentang penilaian, petinju kami di kelas 49 kg dan 52 kg sangat dirugikan, karena mereka dikalahkan oleh Yuri. Untuk itu kami memilih mundur, karena percuma kami lanjutkan pertandingan ini karena kami akan mengalami nasib yang sama yakni dikalahkan wasit dan Yuri," katanya

Sementara Ketua Pertina Maluku Utara, Jasman Abubakar, saat dimintai klarifikasinya terkait sejumlah persoalan tersebut, Senin 5 Agustus 2019 malam menjelaskan yuri dan hakim bekerja sesuai sumpah dan sangat profesional serta objektif. Sehingga keputusan hakim adalah final dan mengikat. Bila ada pihak yang tidak puas itu hal biasa, karena mereka menilai sesuai keinginan mereka.Jasman meminta seharus mereka meyakini apa yang menjadi keputusan dewan hakim, karena mereka bekerja dibawa sumpah. Bukan percaya kepada penonton atau pandangan masing masing sasana petinju.

"Mereka berpandangan demikian itu hak mereka, tetapi Kami sangat objektif dan profesional dalam melaksanakan pertandingan ini. Jika yang bertanding peserta pelatda baik itu petinju asal Ternate, Ambon atau sulawesi, dewan yuri tetap di acak, bukan ketiganya asal Ternate. Karena kami juga menghindari tendensi yang di tuduhkan kepada kami. Jadi saya Selaku ketua pertina menegaskan pertandingan ini sudah berjalan sesuai Koridor dan ini bukan ajang seleksi pelatda ke prapon seperti yang dituduhkan," tegasnyaSementara ketua panitia pelaksana Morotai boxing, Yanto Gani, terkait hal tersebut menyampaikan, saya mau bilang bahwa ajang multiboxing turnamen ini adalah salah satu rangkaian festival Morotai jadi turnamen ini bukan bagian dari pelaksanaan yang berkaitan dengan prapon. Tetapi ini hakekatnya adalah event Festival Morotai, pestanya rakyat.

"saya sudah berupaya semaksimal mungkin menjalani tugas melaksanakan turnamen ini dengan harapan semoga para peserta yang bertanding merasa adil. kemudian asas asas keadilan dan netralitas ini dijaga oleh dewan hakim. Sudah beberapa kali saya lakukan briefing bersama para wasit setelah mendengar informasi bahkan pernah ada kejadian insiden malam hari itu dan saya berikan penekanan serius bahwasanya target dari turnamen Tinju Ini adalah bagaimana memberikan hiburan kepada masyarakat karena ini bagian dari festival kita tidak ada kaitannya dengan pra PON," tegasnya

leh karena itu, Yanto Berharap, agar tidak ada tendensi lain, yang ada adalah memberikan asas keadilan kepada seluruh peserta secara adil sesuai keputusan yang memang benar-benar netralitas. "jadi harapan saya diakhir turnamen ini Semoga partai final berakhir tanpa lagi ada persoalan yang sama berulang kembali. bahwa netralitas dan asas keadilan ini yang dikedepankan. tidak ada tendensi memihak salah satu pihak ataupun membedakan dia atlet pelatda jadi harus di menangkan. Saya harap supaya tim Wasit dan juri harus kedepankan asas keadilan dan paling utama adalah Bagaimana masyarakat merasa turnamen ini menghibur, seluruh peserta merasa puas, tidak ada komplain dan keputusan yang dikeluarkan adalah keputusan yang benar-benar adil dan netral." Pungkasnya(oje)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 58679
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini