KONGKRIT.COM – Aktivitas pengeboran dan penyulingan minyak ilegal (illegal drilling dan illegal refinery) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menuai sorotan. Rabu (30/4/2025), gabungan dua Lembaga Swadaya Masyarakat, yakni DPD LAN dan TRINUSA, menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Polres Muba, menuntut penegakan hukum terhadap pelaku yang diduga kebal dari jerat hukum.
Dalam aksi tersebut, Ketua LSM LAN, Fitriandi, menyoroti salah satu individu berinisial PY yang diduga kuat terlibat dalam aktivitas pengeboran minyak ilegal namun tidak tersentuh oleh aparat penegak hukum (APH).
“Banyaknya kejadian kebakaran sumur minyak ilegal di wilayah hukum Polsek Keluang menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat. Mengapa para pelaku, terutama yang diduga sebagai mafia minyak, belum juga ditangkap?” ujar Fitriandi di hadapan peserta aksi.
Ia merujuk pada insiden kebakaran yang terjadi pada Minggu malam, 27 April 2025, di kawasan yang dikenal dengan nama tower Api Cobra Tiga, dan menyebut bahwa hingga kini belum ada penetapan tersangka atas insiden tersebut.
Gabungan LSM ini juga mempertanyakan kinerja aparat di bawah kepemimpinan Kapolsek Keluang, Iptu Alvin Adam Armitra Siahaan, S.Tr.K.
Menurut mereka, dari sekian banyak kasus kebakaran akibat aktivitas ilegal drilling di wilayah hukum Polsek Keluang, belum ada satupun yang diungkap tuntas.“Dari sekitar sepuluh kasus kebakaran di Hindoli Keluang, tidak satu pun yang berhasil diungkap oleh Polsek,” sampainya.
“Hal ini memunculkan berbagai dugaan, mulai dari ketakutan aparat terhadap mafia minyak, hingga potensi keterlibatan oknum aparat dalam aktivitas ilegal tersebut,” ungkap perwakilan LSM TRINUSA.
Untuk itu, gabungan DPD LAN dan TRINUSA mendesak Mabes Polri dan pemerintah pusat untuk turun tangan secara langsung dalam mengusut dugaan keterlibatan mafia minyak di Kabupaten Muba yang dinilai selama ini sulit disentuh oleh hukum.
Editor : Zaitun Ul Husna
