“Program Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk memberikan pendidikan gratis dan berasrama, dengan fokus tidak hanya pada kecakapan akademik, tetapi juga pada penguatan karakter,” ungkapnya.
“Lulusan dari sekolah ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa keluarganya keluar dari jerat kemiskinan,” tutur Saifullah Yusuf menambahkan.
Menteri Sosial juga menambahkan bahwa pada tahun 2025, tercatat 53 unit Sekolah Rakyat yang siap digunakan, sebagian besar merupakan aset milik Kementerian Sosial.
Selain itu, ada 82 lokasi lain yang sedang dalam proses asesmen awal untuk kemungkinan pembangunan atau renovasi yang akan dilakukan di tahun yang sama.
Sebelum bertemu Menteri Sosial, Yota Balad didampingi oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pariaman Hertati Taher, Kepala BPKPD Adrial.Kemudian ada juga Sekretaris Dinas Sosial Muharman, serta beberapa pejabat lainnya, dalam pelaksanaan Desk Program Sekolah Rakyat di Aula Konvensi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak di daerah miskin dan menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan pendidikan di Indonesia.
Editor : Zaitun Ul Husna
