Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kedungwaru, Dr. Sri Wahyuni, MPd., mengatakan, peluncuran/launching batik ciprat Arsiduta tersebut sekaligus dalam rangka memperingati hari jadi ke 818 Kabupaten Tulungagung.
Dijadikannya batik ciprat sebagai seragam khas sekolah di SMPN 1 Kedungwaru menurutnya juga berdasarkan Permendikbud Ristek no 50 tahun 2022 tentang seragam bagi siswa, yakni bahwa siswa tingkat SMP harus menggunakan seragam sekolah biru putih, Pramuka, seragam khas dan pakaian adat.
Selain itu juga untuk program pengembangan sekolah dan pengembangan kurikulum merdeka belajar dimana pada bidang penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema kewirausahaan siswa akan diperkenalkan bagaimana untuk pendekatan pendidikan baru yaitu siswa diorientasikan pada hasil untuk masa depan.
"Dengan kewirausahaan ini mereka akan diajarkan bagaimana bekerja keras berani mengambil resiko, melihat dan memanfaatkan peluang berfikir kritis dan akhirnya bisa mandiri," terangnya.
Lebih lanjut Sri Wahyuni mengatakan, dalam acara launching batik ciprat ini didukung oleh anak siswa fashion dengan peserta sejumlah 180 anak dari kelas 7 ,8,9 serta didukung oleh anak kelas 7,8, yang melakukan pembuatan dan penggunaan batik."Alhamdulillah sekarang ini seragam batik ciprat ini sudah terpakai siswa siswi kami sejumlah 600 siswa," tuturnya.
Editor : HN. Arya Rajo Sampono