Eniya mengakui adanya penolakan dari masyarakat dan menyatakan pihaknya terus melakukan pendekatan dialogis.
"Memang, kami sedang menghadapi aksi protes di Flores. Saat ini, kami tengah menjalin komunikasi yang intens dengan Gubernur NTT dan Keuskupan Ende untuk menciptakan pemahaman bersama," ujarnya.
Kementerian ESDM juga menggandeng sejumlah pemangku kepentingan, seperti PT Sokoria Geothermal Indonesia, PT PLN, dan PT Daya Mas Geopatra Energi, untuk memastikan komunikasi berjalan baik dan proyek dapat dilaksanakan dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Eniya bersama Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, berencana mengunjungi Flores dalam waktu dekat guna memperkuat komunikasi dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.“Memang ada beberapa tantangan, dan kami tidak menutup mata. Tapi kami percaya, dengan komunikasi yang baik, semua pihak bisa menemukan titik temu,” tutupnya.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : AntaraNews