Ia juga menceritakan bagaimana ia dengan berani bergegas memasuki kobaran api untuk mencoba menyelamatkan Mansour dan rekan-rekannya, meskipun dirinya sendiri terluka akibat kebakaran tersebut.
Syahidnya Mansour menambah jumlah jurnalis yang syahid sejak 7 Oktober 2023 menjadi 211 orang, menurut data dari Sindikat Jurnalis Palestina.
Kejadian ini semakin memperburuk catatan kelam serangan terhadap jurnalis di Gaza, yang juga terus mencatatkan korban jiwa dari kalangan pekerja media.
Sementara itu, jurnalis Tamer Qishta, yang juga berada di lokasi, berhasil mengevakuasi rekan sesama jurnalis, Hassan Aslih, dari tenda yang terbakar.
"Keberanian mereka dalam berusaha menyelamatkan sesama jurnalis sangat dihargai di kalangan kami," ujar Qishta, yang mengungkapkan bahwa meskipun pekerjaan jurnalistik mereka terancam, mereka tetap berkomitmen untuk menjalankan misi kemanusiaan dan profesional mereka.
Agresi Israel terhadap Gaza telah merenggut nyawa setidaknya 232 jurnalis, menjadikannya sebagai konflik paling mematikan bagi pekerja media dalam sejarah.Laporan dari Watson Institute for International and Public Affairs menyebutkan, lebih banyak jurnalis yang terbunuh di Gaza daripada gabungan jumlah jurnalis yang tewas dalam kedua Perang Dunia, Perang Vietnam, Perang di Yugoslavia, dan perang di Afghanistan.
Dengan meningkatnya serangan terhadap media, jurnalis di Gaza tetap berjuang untuk menjaga kebenaran dan menyampaikan realitas tragis yang dialami oleh warga sipil kepada dunia internasional.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Republika