Zuckerberg memprediksi bahwa teknologi AR ini akan menggantikan smartphone sebagai perangkat utama dalam komputasi pada tahun 2030, dengan kemampuan untuk melakukan sebagian besar fungsi yang biasa dilakukan oleh ponsel pintar saat ini.
Augmented reality akan memungkinkan lapisan dunia digital langsung terlihat dalam pandangan kita, menjadikan ponsel pintar sebagai perangkat yang tidak lagi diperlukan.
Sementara itu, Tim Cook dari Apple tetap percaya pada relevansi smartphone. Meski ada pergeseran menuju teknologi baru, Apple baru saja merilis iPhone 16, yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) canggih untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Cook melihat smartphone sebagai inti dari kehidupan modern dan fokus pada inovasi yang terus-menerus, bukan penggantian perangkat itu sendiri.
Apple berusaha meningkatkan perangkat yang sudah digunakan miliaran orang, sambil menggabungkan teknologi masa depan seperti AR dan AI ke dalamnya.
Perbedaan pandangan ini mencerminkan dua filosofi besar dalam dunia teknologi: disrupsi vs. iterasi.
Tokoh-tokoh besar seperti Musk, Gates, Zuckerberg, dan Altman membayangkan lompatan besar melampaui perangkat fisik, menggantinya dengan teknologi yang dikenakan, tertanam, atau bahkan ditanamkan di dalam tubuh.Sebaliknya, Apple memilih untuk terus menyempurnakan apa yang sudah ada dan meningkatkan pengalaman pengguna secara bertahap.
Pertanyaan yang kini muncul adalah apakah masyarakat akan siap mengadopsi teknologi baru yang berani ini, ataukah mereka lebih memilih kenyamanan dan familiaritas dari smartphone yang telah mereka gunakan selama bertahun-tahun.
Meski inovasi teknologi terus berkembang, tantangan nyata yang masih menghalangi adopsi alat-alat baru ini meliputi masalah privasi, etika, serta regulasi pasar.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : iNewsID