KONGKRIT.COM - Kementerian Agama (Kemenag) tengah merancang program magang dan pusat pengembangan karier untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) guna meningkatkan kemampuan mereka sebelum terjun ke dunia kerja.
Program ini bertujuan agar para mahasiswa PTKI memiliki keterampilan yang mumpuni untuk bersaing di pasar kerja.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Sahiron, menjelaskan bahwa untuk memperoleh pekerjaan, seorang lulusan perlu memiliki keterampilan yang bisa didapatkan melalui workshop, pelatihan, dan magang di perusahaan ternama.
"Untuk mendapatkan pekerjaan, perlu adanya skill yang bisa didapatkan dari workshop, training, dan tentunya juga bisa dari magang di perusahaan-perusahaan ternama," ujar Sahiron dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/3/2025).
Sahiron menambahkan, program magang ini dirancang untuk mendukung kesuksesan para lulusan PTKI yang memilih untuk bekerja setelah menyelesaikan pendidikan.
Lulusan PTKI yang tidak melanjutkan studi lebih tinggi perlu diberi dukungan agar siap memasuki dunia kerja.Program ini juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti perusahaan atau dunia usaha dan industri (DUDI), yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), serta perusahaan rintisan.
Selain itu, program magang dapat diarahkan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi yang sesuai dengan profesi atau bidang studi mahasiswa, bekerja sama dengan LSP yang sudah terakreditasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sahiron menjelaskan, model aktivitas dalam program magang ini akan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu magang, microcredentials, dan kolaborasi.
- Magang: Penguasaan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri melalui pengerjaan proyek atau pemecahan masalah pada posisi pekerjaan tertentu.
- Microcredentials: Penguasaan kemampuan praktis melalui pelatihan singkat yang tersedia di platform online yang dapat disesuaikan dengan proyek nyata yang berdampak.
- Kolaborasi: Penguasaan keterampilan yang relevan dengan dunia profesional melalui pengajaran yang dilakukan oleh dosen bersama praktisi industri aktif.
Kemenag menargetkan untuk menggandeng perusahaan besar nasional dan internasional, seperti Astra International, Pertamina, Microsoft, Huawei, Google, hingga Amazon.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : a
