Google juga menemukan bahwa jaringan penipuan ini tidak beroperasi sendiri. Mereka bekerja sama dengan agen dari berbagai negara dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan mereka.
Dalam gugatan tersebut, Google menyebutkan contoh pelaku yang mempromosikan ulasan bintang 5 di berbagai grup Facebook untuk mengakali pedoman yang ditetapkan oleh perusahaan.
Sebagai langkah pencegahan, Google menyarankan agar pengguna selalu memverifikasi informasi bisnis sebelum melakukan interaksi lebih lanjut.
Prado juga menekankan pentingnya untuk memeriksa kembali situs web dan nomor telepon yang tertera untuk memastikan kesesuaiannya dengan profil yang terdaftar.
"Berhenti sejenak, luangkan waktu," kata Prado.
Ia juga mengingatkan agar waspada terhadap perusahaan yang meminta informasi pribadi yang tidak relevan, seperti nomor jaminan sosial hanya untuk bergabung dalam daftar pelanggan.
Salah satu indikasi lain yang perlu diwaspadai adalah permintaan pembayaran melalui metode yang tidak lazim."Jika seseorang meminta Anda membayar dengan kartu hadiah atau transfer uang, itu adalah tanda bahaya besar," tambah Prado.
Google menegaskan bahwa bisnis palsu dilarang di Google Maps dan perusahaan telah menggunakan teknologi canggih, mulai dari sistem otomatis hingga tim analis, untuk mendeteksi dan menghapus penipuan di platform mereka.
Gugatan ini bukan pertama kalinya Google menindak jaringan penipuan. Pada tahun 2023, Google menghapus atau memblokir sekitar 12 juta profil bisnis palsu, angka yang meningkat satu juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : IDN Times
