KONGKRIT.COM - Nama Edi belakangan mencuat sebagai sosok yang diduga sebagai otak di balik penanaman ladang ganja ilegal di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kasus ini terungkap pada September 2024 berkat kerja sama antara Balai Besar TNBTS dan pihak kepolisian.
Meskipun sejumlah tersangka telah ditangkap dan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Lumajang, Edi hingga kini masih buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Edi diduga memiliki peran penting dalam penanaman ganja di kawasan konservasi yang dilindungi ini.
Berdasarkan keterangan dari para terdakwa, Edi tak hanya bertindak sebagai inisiator, tetapi juga sebagai perencana utama yang mengajarkan teknik menanam, merawat, dan memupuk tanaman ganja kepada para pekerja yang terlibat.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Edi menjanjikan upah sebesar Rp150.000 per hari kepada para pekerja.Tawaran ini menarik banyak orang untuk terlibat meskipun mereka sadar akan risiko hukum yang mengintai.
Meskipun terdakwa yang telah ditangkap mengaku tidak mengetahui keberadaan Edi, ciri-ciri fisik dan identitasnya mulai terungkap.
Salah satu terdakwa, Bambang, mendeskripsikan Edi sebagai pria berkulit putih dan berkumis, yang dikenal sebagai petani dan penjual sayur.
Meskipun informasi ini masih terbatas, gambaran tersebut memberikan petunjuk bagi polisi dalam pencarian Edi.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : merdeka.com
