Ia juga mengingatkan betapa harga barang pada tahun 1968 sangat berbeda.
"Saat itu, harga dua setengah gram emas sekitar Rp1.000, dan 100 liter beras setara dengan 1 kodi atap seng atau 1 mas (dua setengah gram emas)," jelasnya.
Mengenai keuntungan dari usaha ternak saat itu, Asiu mengungkapkan, "Jika saya menjual 25 ekor sapi, uang yang didapatkan bisa membeli 50 ekor sapi. Semua ternak yang kami bawa ke Air Molek itu dibeli oleh satu orang, Pak Haji Harun."
Selain kisah sukses dalam berbisnis ternak, kesehatannya yang prima juga menarik perhatian. Meskipun sudah berusia 69 tahun, Asiu masih terlihat bugar dan energik.
"Saya masih kuat dan sehat, tidak ada penurunan tenaga. Mungkin karena saya rajin berjalan kaki dan tidak merokok," ujarnya sambil tersenyum.Dengan energi yang tak kalah dari orang muda, Yasiruddin terus menjadi contoh bagi banyak orang tentang pentingnya menjaga kesehatan dan semangat dalam menghadapi kehidupan.
Editor : Zaitun Ul Husna
