BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus

×

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus

Bagikan berita
BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus
BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus

Secara keseluruhan, BMKG memprediksi musim kemarau 2025 akan bersifat normal di 416 ZOM (60%), lebih kering dari biasanya di 185 ZOM (26%), dan lebih basah di 98 ZOM (14%).

Wilayah dengan musim kemarau normal meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menambahkan bahwa meskipun tidak ada fenomena iklim global yang berpengaruh besar seperti El Niño atau La Niña, sebagian wilayah tetap perlu waspada karena akan mengalami musim kemarau lebih kering dari biasanya.

“Musim kemarau 2025 diperkirakan akan mirip dengan tahun sebelumnya, namun masih perlu kewaspadaan di beberapa daerah,” jelas Ardhasena.

BMKG membagi kondisi musim kemarau 2025 ke dalam tiga kategori utama:

  1. Kemarau Normal: Terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
  2. Kemarau Lebih Kering: Berpotensi terjadi di Sumatera Utara, sebagian Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Selatan.
  3. Kemarau Lebih Basah: Diperkirakan terjadi di sebagian kecil Aceh, Lampung, Jawa Barat dan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta beberapa bagian Sulawesi dan Papua Tengah.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi musim kemarau 2025, dengan fokus pada pengelolaan sumber daya alam dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Editor : Zaitun Ul Husna
Sumber : Liputan6
Bagikan

Berita Terkait
Terkini