KONGKRIT.COM – Militer Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza, dengan target yang disebutnya sebagai "teroris" dari Hamas.
Serangan ini menyebabkan sedikitnya 34 warga Palestina tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka, menurut keterangan seorang juru bicara badan Pertahanan Sipil Gaza, yang dikelola oleh Hamas, kepada BBC pada Selasa (16/3/2025).
Serangan udara tersebut merupakan yang terbesar sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari lalu.
Israel Defense Forces (IDF) mengatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur milik Hamas, sementara Hamas sendiri menuding Israel melakukan serangan tanpa pandang bulu yang menargetkan warga sipil.
Sumber medis dan saksi mata melaporkan bahwa tiga rumah di Deir Al-Balah, Gaza Tengah, serta beberapa gedung di Kota Gaza, Khan Younis, dan Rafah menjadi sasaran serangan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz memerintahkan serangan ini pada Selasa pagi sebagai respons atas penolakan Hamas untuk membebaskan sandera Israel dan menanggapi usulan yang disampaikan oleh Utusan Presiden AS, Steve Witkoff, dan mediator lainnya."Kami akan terus bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang lebih besar," kata pernyataan dari kantor PM Israel. Rencana serangan ini, menurut pernyataan tersebut, telah disetujui oleh pimpinan politik Israel setelah dibahas oleh IDF.
Pemerintah AS turut diajak berkonsultasi oleh Israel sebelum serangan dimulai. Seorang juru bicara Gedung Putih menyatakan bahwa negosiasi untuk memperpanjang gencatan senjata gagal karena Israel dan Hamas tidak sepakat atas aspek utama kesepakatan yang diajukan oleh Witkoff.
Perang terbaru antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, setelah serangan oleh Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel selatan, sebagian besar merupakan warga sipil.
Sebagai respons, Israel melancarkan serangan militer yang telah mengakibatkan lebih dari 48.520 kematian, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil di Gaza.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Liputan6