KONGKRIT.COM – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menegaskan bahwa setiap nagari di Sumbar memiliki potensi wisata yang luar biasa yang perlu dioptimalkan dengan pendekatan berbasis kreativitas dan digitalisasi.
Menurutnya, produk unggulan yang ada di setiap nagari belum dimanfaatkan secara maksimal dan masih banyak yang dianggap biasa saja oleh masyarakat setempat.
"Program Nagari Creative Hub hadir untuk menggali dan mengangkat potensi lokal yang selama ini belum dilihat sebagai peluang besar,” ujar Vasko dalam pertemuan dengan Tim Pemberdayaan dan Pengembangan Desa Wisata (TP2 DEWI) Sumbar di Padang, Selasa (12/03/2025).
“Dengan inovasi dan pemasaran yang tepat, produk-produk lokal ini berpotensi memiliki daya saing yang tinggi, bahkan di pasar internasional," lanjutnya.
Wagub Sumbar menjelaskan bahwa Nagari Creative Hub tidak hanya bertujuan untuk mendorong kreativitas masyarakat, tetapi juga menyediakan fasilitas digital, seperti internet gratis, pelatihan pemasaran daring, serta akses permodalan untuk mempermudah pelaku usaha lokal dalam memasarkan produk mereka ke luar Sumbar.
"Program ini akan menghubungkan nagari yang telah berkembang dengan lembaga keuangan agar UMKM di nagari mendapat dukungan permodalan," tambahnya.Lebih lanjut, Vasko menyampaikan bahwa konsep Nagari Creative Hub juga bertujuan untuk memperkuat sektor pariwisata dengan memanfaatkan keunikan masing-masing nagari yang akan diintegrasikan dengan desa-desa wisata.
"Sumbar dikenal dengan potensi wisatanya yang beragam, bukan hanya mass tourism. Setiap pelosok nagari memiliki potensi lokal yang luar biasa. Keragaman karakter nagari inilah yang akan menjadi daya tarik wisata daerah," ungkap Vasko.
Dengan mengintegrasikan desa wisata dan Nagari Creative Hub, diharapkan ekonomi lokal dapat berkembang dan memperkuat posisi Sumbar sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Bidang Media, Promosi, dan IT TP2 DEWI Sumbar, yang juga Ketua Sumbar Kreatif Forum, Riswandi Sudarso, atau yang lebih akrab disapa Kiwi, mengatakan bahwa simpul nagari kreatif sudah ada di Sumbar sejak zaman kolonial Belanda.
Editor : Zaitun Ul Husna
