Selain pembelajaran Al-Qur'an, peserta juga akan diberikan pemahaman mengenai adab dalam berinteraksi, baik dengan orang tua, guru, teman, maupun masyarakat.
"Kami berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat, sehingga ilmu yang diperoleh tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi juga benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," harap Bupati.
Bupati JKA juga mengingatkan para pendidik untuk peka terhadap perlindungan anak-anak dari maraknya kekerasan seksual.
"Peran guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Kita harus membangun kepercayaan dengan para santri dan mengajarkan mereka untuk menjaga diri serta memahami batasan dalam pergaulan," katanya.
Ia menekankan bahwa jika ada indikasi atau laporan terkait kekerasan atau pelecehan terhadap anak-anak, para pendidik harus segera bertindak dengan bijak.
"Segera ambil langkah yang tepat, berkoordinasi dengan orang tua dan pihak berwenang untuk menangani masalah ini secara profesional," tambahnya.
Dengan menciptakan lingkungan pesantren yang aman dan penuh kasih sayang, Bupati JKA berharap dapat membentuk generasi yang tidak hanya beriman dan berakhlak mulia, tetapi juga merasa terlindungi dan tumbuh dengan rasa percaya diri."Mari kita jadikan Pesantren Ramadhan ini sebagai momentum untuk membangun generasi muda yang kuat, berkarakter, dan terlindungi dari segala bentuk kejahatan," ujar Bupati.
Sebagai penutup, Bupati JKA mengucapkan terima kasih kepada para ustadz, ustadzah, guru, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
"Dedikasi dan peran bapak-ibu sangat berarti dalam mencetak generasi Qur'ani yang cerdas, berakhlak, dan beriman. Semoga segala usaha yang dilakukan dicatat sebagai amal ibadah dan menjadi ladang pahala yang terus mengalir," ujar Bupati.
Editor : Zaitun Ul Husna