“Presiden meminta agar apa yang telah kami rencanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan menjangkau sebanyak mungkin daerah,” ujar Gus Ipul.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan bahwa penerimaan siswa akan berbasis pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan prioritas utama pada kelompok Desil 1 dan Desil 2, yaitu masyarakat dengan kondisi ekonomi yang paling rentan.
“Sebagian besar dari 53 lokasi yang telah dipilih berada di daerah yang sangat membutuhkan sekolah dan memiliki populasi masyarakat yang kurang mampu. Hal ini sesuai dengan data BPS yang ada,” kata Amalia.
Sekolah Rakyat akan tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Kalimantan, dan Papua. Selain itu, dua perguruan tinggi, Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), telah menyatakan komitmennya untuk mendukung penyelenggaraan program ini. Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : iNews