Tidak hanya dua pabrik sepatu ini, sepanjang tahun 2024, tercatat sekitar 12.000 karyawan di Provinsi Banten mengalami PHK.
"Setiap hari ada saja perusahaan yang mengajukan izin untuk PHK, dan itu terjadi di berbagai kabupaten/kota di Banten," tambahnya.
Sementara itu, peristiwa PHK massal di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil besar yang tutup di Sukoharjo, masih menjadi pembicaraan hangat.
Lebih dari 10.000 karyawan Sritex harus kehilangan pekerjaan akibat penutupan perusahaan.
Pemerintah berupaya untuk mencari solusi, namun kurator PT Sritex, Denny Ardiansyah, menegaskan bahwa tidak ada jaminan bahwa para karyawan yang di-PHK akan dipekerjakan kembali.
"Pengumuman bahwa karyawan akan dipekerjakan kembali bukan berasal dari kami. Kami sudah melakukan PHK, dan sekarang prosesnya adalah pemberesan perusahaan yang sedang insolvensi," jelas Denny.Menurutnya, keputusan untuk mempekerjakan kembali karyawan sepenuhnya berada di tangan pihak penyewa yang mungkin ingin menggunakan tenaga kerja tersebut.
Industri manufaktur Indonesia terus berhadapan dengan tantangan besar dalam menghadapi ketidakpastian pasar dan penurunan pesanan, yang berdampak pada nasib ribuan pekerja di berbagai sektor.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Kompas.com