"Banyak konsumen dari pabrikan mobil dan bengkel mobil yang mengadu kepada kami terkait masalah Pertalite yang tidak antre,” katanya.
“Ini masalah yang sangat serius bagi masyarakat dan tidak boleh dianggap enteng. Saya akan meminta Badan Perlindungan Konsumen untuk turun tangan agar solusi yang diberikan lebih komprehensif," jelasnya.
Sadarestuwati juga berharap agar audit dan penyelidikan terhadap pengadaan BBM Pertamina dilakukan dengan prinsip transparansi dan tanpa pandang bulu.
Menurutnya, masih ada dugaan konflik kepentingan dalam tubuh Pertamina, yang berhubungan dengan nepotisme.
"Rakyat tahu ada kaitannya dengan nepotisme, mereka hanya diam dan tidak berani bersuara," katanya.
Sadarestuwati mengungkit pula keluhan dari masyarakat yang menggunakan Pertamax namun kerap mengalami kendala teknis pada kendaraan mereka, seperti tarikan gas yang tidak lancar."Rakyat merasa kecewa setelah membeli BBM non-subsidi, tetapi malah diperlakukan seperti ini," ujar Sadarestuwati.
Kritik ini datang seiring dengan berbagai pemberitaan mengenai kasus dugaan Pertamax oplosan dan masalah distribusi BBM yang meresahkan masyarakat.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Kompas.com