KONGKRIT.COM - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memandang unjuk rasa mahasiswa sebagai hal yang wajar dalam suatu negara demokratis.
Meski demikian, Prasetyo mengingatkan masyarakat untuk menerima dan memahami informasi dengan lebih hati-hati, terutama yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
"Menyampaikan pendapat itu wajar dalam demokrasi," ujar Prasetyo saat diwawancarai wartawan di Jakarta, Selasa (18/2/2025), seperti yang dikutip dari Antara.
Prasetyo juga mengimbau agar masyarakat, termasuk mahasiswa yang terlibat dalam unjuk rasa, untuk lebih cermat dalam memahami informasi yang beredar terkait kebijakan pemerintah.
Ia menyebutkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran pemerintah tidak berdampak pada anggaran beasiswa, biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), maupun pemecatan tenaga honorer.
"Bu Menkeu sudah menjelaskan hal ini sejak Jumat lalu, saya juga hadir bersama pimpinan DPR. Efisiensi ini tidak mengganggu pendidikan. KIP (Kartu Indonesia Pintar), beasiswa, termasuk LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) tetap berjalan," jelas Prasetyo.Lebih lanjut, Prasetyo menekankan bahwa kebijakan efisiensi anggaran bukan dimaksudkan untuk mengurangi pelayanan kepada masyarakat, melainkan untuk memangkas pengeluaran yang dinilai kurang produktif, seperti kegiatan seminar dan forum diskusi (FGD) yang berlebihan.
"Semangat efisiensi ini bukan untuk mengganggu masyarakat, tetapi untuk memangkas hal-hal yang kurang produktif, seperti acara seremonial, seminar, atau FGD yang sudah terlalu banyak. Saat ini rakyat butuh aksi nyata," kata Prasetyo.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kesempatan terpisah menjelaskan bahwa kriteria efisiensi di kementerian dan lembaga meliputi pengurangan biaya untuk perjalanan dinas, seminar, alat tulis kantor (ATK), serta acara-acara peringatan dan seremonial lainnya.
Namun, sektor pendidikan, terutama perguruan tinggi, tidak terdampak oleh kebijakan penghematan anggaran tersebut.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Liputan6