KONGKRIT.COM - Acara Sosialisasi Pemberian Layanan Pendampingan Pencegahan Perundungan, Kekerasan, dan Intoleransi pada Pendidikan Kesetaraan yang berlangsung di Gedung Pancasila, Muaro Sijunjung pada Kamis, (13/2/2025), meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.
Acara ini dibuka dengan resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Puji Basuki, SP, MMA. Dalam kesempatan tersebut, seratus peserta dari sebelas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di Kabupaten Sijunjung turut hadir dengan antusias.
Acara berjalan dengan hikmat dan sukses, menciptakan suasana yang penuh semangat untuk bersama-sama berkomitmen dalam pencegahan kekerasan dan intoleransi di dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Puji Basuki menegaskan bahwa kekerasan terhadap anak memiliki dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan jiwa anak-anak.
Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada para guru, orang tua, tutor, dan semua pihak terkait agar memiliki tanggung jawab besar untuk mencegah, mengurangi, bahkan menghapuskan segala bentuk perundungan, kekerasan, dan tindakan intoleransi terhadap anak-anak.
Lebih lanjut, Puji juga memberikan teguran kepada guru yang masih tergoda untuk menggunakan media sosial seperti TikTok saat jam pembelajaran."TikToknya live. Yang dipertontonkan bukan kegiatan pembelajaran. Hal ini bisa merusak harga diri guru," tegasnya sebagai bentuk pengingat pentingnya profesionalisme dalam menjalankan tugas.
Pada sesi kedua, sekitar pukul 14:00, panitia membagikan camilan berupa Mpek-Mpek dalam wadah teflon kepada para peserta.
Pada saat itu, awak media Kongkrit.com berkesempatan berbincang dengan seorang Warga Belajar, SP, yang berusia 15 tahun. SP yang duduk di sebelah kiri media tampak terharu dan mengungkapkan kekagumannya terhadap camilan tersebut.
"Ayo kita buka," ajak awak media.
Editor : Zaitun Ul Husna
