KONGKRIT.COM - Pemerintah memastikan bahwa gaji guru non-ASN atau honorer akan tetap mengalami kenaikan meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengalami pemangkasan anggaran.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Mu’ti, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (12/2/2025).
Mu’ti menjelaskan bahwa meski ada pemangkasan anggaran, tunjangan untuk guru non-ASN tetap dijaga sebesar Rp11,5 triliun.
Jumlah ini sudah termasuk kenaikan tunjangan profesi guru non-PNS, yang sebelumnya sebesar Rp1,5 juta per bulan, kini menjadi Rp2 juta per orang per bulan.
Terkait pemangkasan anggaran, Mu’ti mengungkapkan bahwa kementeriannya semula mendapat pemangkasan anggaran sebesar Rp8,03 triliun dari Kementerian Keuangan.
Namun, jumlah tersebut dapat dikurangi melalui efisiensi, sehingga pemangkasan anggaran menjadi Rp7,27 triliun.Dengan penyesuaian ini, total anggaran Kemendikbud pun meningkat dari semula Rp25,5 triliun menjadi Rp26,27 triliun, yang berkontribusi sekitar 3,6 persen dari total anggaran pendidikan nasional yang mencapai Rp724,2 triliun.
Mu’ti juga memastikan bahwa beasiswa pendidikan, baik untuk program afirmasi maupun untuk daerah, tetap tersedia dengan anggaran sebesar Rp278 miliar.
Terkait dengan pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), Mu’ti menegaskan bahwa program ini akan tetap dilanjutkan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, dia menyampaikan bahwa hampir separuh dari 806 ribu peserta PPG yang direncanakan tidak akan dibiayai untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : tirto.id