“Injil adalah pesan yang dimulai dari perjumpaan pertama antara Abraham dan Allah, dan diteruskan oleh Yesus untuk memberitakan Injil kepada seluruh bangsa, sebagaimana tertulis dalam Matius 28:18-20," tambah Bupati Yahuli memberikan pesan mendalam kepada umat yang hadir.
Bupati juga menekankan pentingnya pemahaman bahwa Injil bukan hanya untuk dikoleksi, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pada 5 Februari, kita merayakan masuknya Injil ke Pulau Mansinam, yang menandai perjumpaan pertama antara orang Papua dengan Injil. Hari ini, kita menyaksikan sejarah baru, perjumpaan antar generasi yang harus terus menghidupkan Injil dalam hidup kita,” tuturnya.
Bagi masyarakat suku Ngalik, peluncuran Alkitab ini adalah momen penuh syukur.
"Alkitab kini ada di tangan kita, bukan hanya sekadar buku, tetapi berisi Roh Kudus yang memberi kehidupan. Kita harus terus membaca dan merenungkannya agar semakin mendalami dan merasakan kedalaman firman Tuhan," ungkap salah seorang perwakilan masyarakat.Dengan tersedianya Alkitab dalam Bahasa Ngalik, diharapkan firman Tuhan dapat lebih mudah diakses dan dipahami oleh umat, serta membawa kebenaran dan pengajaran yang lebih mendalam ke dalam kehidupan mereka.
Ini merupakan momen penting yang membuka jalan bagi generasi masa depan di Papua untuk terus memelihara dan menghidupi pesan Injil dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Editor : Zaitun Ul Husna