Selain mengurangi emisi karbon, teknologi ini juga mendorong penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan.
"Melalui biomassa, kami menciptakan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang sebelumnya tidak bernilai," tambahnya.
Pada 2025, PLN berencana untuk memperluas penerapan teknologi co-firing biomassa ke 52 PLTU, dengan proyeksi kebutuhan biomassa mencapai 10,2 juta ton per tahun.
Untuk memastikan pasokan biomassa yang cukup, PLN akan mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan melalui program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong program biomassa yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat."Program ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan memanfaatkan lahan marjinal untuk meningkatkan produksi biomassa," tutup Sudaryono.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Suara.com