KONGKRIT.COM - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan pernyataan terkait insiden penembakan terhadap lima Warga Negara Indonesia (WNI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (24/1/2024) dini hari dan melibatkan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).
Salah satu korban, Basri, warga Rokan Hulu, Riau, dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Cak Imin menyebutkan bahwa peristiwa tragis ini harus menjadi pelajaran penting bagi kedua negara, Indonesia dan Malaysia, untuk meningkatkan kerjasama, baik dalam legalisasi tenaga kerja migran maupun dalam penanganan pekerja migran secara keseluruhan, baik yang legal maupun ilegal.
"Peristiwa ini harus menjadi pelajaran penting bagi kedua negara agar lebih intens dalam meningkatkan kerjasama dan melegalkan pola hubungan interaktif antara tenaga kerja dan seluruh proses yang terkait," ujar Cak Imin dalam wawancara di kanal YouTube KOMPASTV pada Rabu (29/1/2025).
Insiden penembakan ini terjadi ketika petugas APMM yang tengah berpatroli menemukan kapal yang mengangkut lima pekerja migran Indonesia melintas di perairan Tanjung Rhu.Ketegangan yang terjadi menyebabkan penembakan terhadap para pekerja migran, yang menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Cak Imin juga menyoroti pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin (27/1/2025), yang dinilai dapat menjadi dasar penting untuk mengusut tuntas kasus ini.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mempererat kerjasama bilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, energi, dan pertahanan.
"Momen pertemuan antara Pak Prabowo dan PM Anwar Ibrahim menjadi fondasi yang sangat penting untuk mengatasi masalah ini,” ungkap Cak Imin.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : tribunnews