"Alih-alih memindahkan orang Palestina, usir saja orang Israel dan kirim mereka ke Greenland, sehingga dua masalah bisa diselesaikan sekaligus," ungkap Araghchi dalam sebuah wawancara dengan Sky News.
Pernyataan ini merujuk pada klaim kontroversial Trump terkait Greenland yang pernah ia ajukan pada masa jabatannya yang pertama.
Usulan Trump untuk memindahkan lebih dari satu juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga ini diungkapkan setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta pembebasan sandera.
Trump menyebutkan bahwa ia telah berdiskusi dengan Raja Yordania Abdullah II mengenai pembangunan perumahan untuk para pengungsi Palestina dan juga berencana untuk berdialog dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Namun, usulan tersebut ditolak keras oleh Otoritas Palestina (PA) yang berpusat di Ramallah, yang menyatakan bahwa pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza akan melanggar garis merah mereka.
"Anda berbicara tentang satu setengah juta orang, dan kami baru saja membersihkan seluruh tempat itu," kata Trump kepada wartawan selama akhir pekan.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II juga menegaskan penolakan mereka terhadap pemindahan paksa warga Palestina.El-Sisi mengatakan bahwa pemindahan ini adalah ketidakadilan yang tidak dapat diterima.
“Deportasi atau pemindahan orang-orang Palestina adalah ketidakadilan yang tidak dapat kami lakukan,” tegasnya.
Sementara itu, Raja Abdullah II menyatakan dalam pertemuan di Brussels bahwa Yordania tetap mendukung solusi dua negara yang memungkinkan Palestina tetap berada di tanah mereka.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : tribunnews