Trump Rencanakan Kirim Migran Ilegal ke Guantanamo, Memicu Kontroversi

×

Trump Rencanakan Kirim Migran Ilegal ke Guantanamo, Memicu Kontroversi

Bagikan berita
Trump Rencanakan Kirim Migran Ilegal ke Guantanamo, Memicu Kontroversi
Trump Rencanakan Kirim Migran Ilegal ke Guantanamo, Memicu Kontroversi

KONGKRIT.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan rencananya untuk mengirim migran ilegal ke fasilitas tahanan di Teluk Guantanamo, Kuba, yang selama ini dikenal sebagai tempat penahanan para tersangka teroris.

Langkah ini memicu kontroversi, karena dinilai akan memperlakukan migran ilegal seperti teroris.

Pada Rabu (29/1/2025), saat menandatangani Undang-Undang Laken Riley, yang mengatur penahanan dan deportasi bagi individu tanpa dokumen yang diduga terlibat dalam kejahatan kekerasan.

Trump mengungkapkan bahwa ia berencana untuk memperluas fasilitas tahanan di Guantanamo.

Menurut Trump, beberapa individu yang terlibat dalam kejahatan kekerasan sangat sulit untuk ditahan oleh negara-negara asal mereka, sehingga mereka akan dipindahkan ke Guantanamo.

"Beberapa individu sangat berbahaya, kita bahkan tidak yakin negara-negara akan menahan mereka karena mereka khawatir akan kembali. Jadi, kami akan mengirim mereka ke Guantanamo," kata Trump, sebagaimana dilansir AFP pada Kamis (30/1/2025).

Ia menambahkan bahwa fasilitas di Guantanamo adalah tempat yang sulit untuk keluar.

Teluk Guantanamo, yang telah menjadi pangkalan Angkatan Laut AS sejak 1903, terkenal sebagai pusat penahanan tersangka teroris setelah serangan 11 September 2001.

Sejak saat itu, fasilitas ini juga menjadi lokasi penahanan untuk berbagai individu yang dianggap ancaman, meskipun banyak yang dikritik karena penahanan tanpa dakwaan atau pengadilan serta dugaan penyiksaan yang terjadi di sana.

Trump menjelaskan bahwa fasilitas di Guantanamo memiliki sekitar 30.000 tempat tidur yang dapat digunakan untuk menahan migran ilegal yang dianggap berbahaya.

Editor : Zaitun Ul Husna
Sumber : sindonews.com
Bagikan

Berita Terkait
Terkini