Hujan Rintik-Rintik, Payung Dikepit Sebuah Pelajaran dari Dua Peristiwa Berbeda

×

Hujan Rintik-Rintik, Payung Dikepit Sebuah Pelajaran dari Dua Peristiwa Berbeda

Bagikan berita
Hujan Rintik-Rintik, Payung Dikepit Sebuah Pelajaran dari Dua Peristiwa Berbeda
Hujan Rintik-Rintik, Payung Dikepit Sebuah Pelajaran dari Dua Peristiwa Berbeda

KONGKRIT.COM - Pada sebuah pagi yang hujan rintik-rintik, terjadi percakapan sederhana namun penuh makna di Juar Tiga Batang, Jorong Bukit Gombak, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.

Pada waktu itu, terjadi sebuah percakapan sederhana namun mengingatkan kita pada makna pentingnya memanfaatkan sumber daya yang ada, (28/1/2025).

Ketika hujan turun rintik-rintik, seorang pria bertanya kepada Inggau yang tampak kedinginan, "Kenapa payungnya tidak dikembangkan?"

"Oh, saya lupa, Pak," jawab Inggau spontan.

"Mau kemana?" tanya pria itu.

"Mau ke kedai," jawab Inggau sambil membuka payungnya.

Inggau terlihat menerjang hujan dengan payung yang baru saja dibuka, sementara air hujan terus membasahi tubuhnya.

Kejadian ini mengingatkan awak media Kongkrit.com pada sebuah peristiwa yang terjadi di tahun 1985 di Mushola Ukhuwah, Jalan Prupuk I, No. 1, Tabing, Padang.

Kala itu, seorang anak bernama DN diminta oleh ibunya untuk mengantarkan payung kepada ayahnya yang sedang bekerja di sebuah pabrik.

Mengantisipasi hujan lebat, ibu DN memberikan dua payung: satu untuk ayahnya, satu lagi untuk DN. Hujan pun turun dengan sangat deras, dan suara gemericik air hujan jelas terdengar di atap seng.

Editor : Zaitun Ul Husna
Bagikan

Berita Terkait
Terkini