Ia juga melaporkan hasil pertemuannya dengan dua tokoh yang terlibat dalam aksi demo, yaitu Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno, dan Neni Herlina.
"Saya jelaskan secara detail tentang apa yang terjadi, dan hasil pertemuan itu juga saya sampaikan kepada Presiden. Dari Presiden tidak ada instruksi lebih lanjut," jelasnya.
Satryo mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Neni dan Suwitno pada malam sebelumnya berhasil mencapai kesepakatan damai.
Dalam pertemuan tersebut, Satryo menjelaskan bahwa kementerian sedang melakukan mutasi dan rotasi untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja ASN.
"Kami sedang melakukan mutasi dan rotasi untuk memenuhi perintah dari Pak Prabowo," ujar Satryo.
Setelah penjelasan tersebut, Satryo menyatakan bahwa para perwakilan pegawai yang hadir dalam pertemuan tersebut meminta maaf atas aksi demo yang dilakukan dan berjanji untuk mematuhi semua peraturan yang ada di Kemendikti Saintek.
"Mereka menyatakan permintaan maaf dan berjanji akan mengikuti semua peraturan yang berlaku di kementerian," ujarnya.Satryo juga memastikan bahwa kementerian akan terus memperhatikan kesejahteraan dan karier para pegawainya.
"Kami pastikan mereka memiliki karier yang baik dan kesejahteraan yang memadai," tambahnya.
Terkait dengan rekaman suara yang viral di media sosial, Satryo menegaskan bahwa suara dalam rekaman tersebut bukanlah miliknya. Ia membantah tuduhan bahwa dirinya bersikap arogan.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Tribun Sulbar
