KONGKRIT.COM - Direktur Utama PT Tristaco Mineral Makmur (TMM), Feri Irawan, SH, menepis tudingan terkait aktivitas tambang dan penjualan ilegal yang ditujukan kepada perusahaannya. Ia menyebut tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan berpotensi mencemarkan nama baik PT TMM.
“Kami belum memulai kegiatan penambangan karena masih menunggu persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Tanpa adanya RKAB, tidak mungkin ada aktivitas tambang atau penjualan bijih nikel seperti yang dituduhkan,” jelas Feri dalam keterangan resminya pada Sabtu (18/1/2025).
Feri juga mengungkapkan bahwa pelabuhan yang dikelola oleh PT TMM saat ini dimanfaatkan oleh PT Wisnu dan beberapa perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
“Pelabuhan ini merupakan jetty khusus yang kami operasikan untuk mendukung aktivitas mitra kami, termasuk PT Wisnu. Tuduhan terkait aktivitas tambang ilegal di Blok Morombo, Konawe Utara, tidak memiliki dasar dan hanya merusak citra perusahaan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa jika PT TMM benar-benar melakukan kegiatan tambang tanpa izin, aparat hukum pasti sudah mengambil tindakan.
Lebih lanjut, Feri menegaskan komitmen perusahaan dalam mematuhi semua aturan yang berlaku, termasuk dalam hal pengangkutan dan penjualan bijih nikel.“Proses pengangkutan hasil tambang selalu berada di bawah pengawasan ketat pihak berwenang. Jika ada pelanggaran, tentu sudah ada tindakan yang diambil. Kami memastikan seluruh prosedur dijalankan sesuai peraturan, khususnya terkait RKAB,” ujarnya.
Selain menekankan kepatuhan hukum, Feri juga menyoroti kontribusi PT TMM terhadap masyarakat sekitar, terutama dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
“Kami melibatkan masyarakat lokal dalam operasional perusahaan. Hingga kini, semua berjalan baik, dan kami tidak menerima keluhan berarti,” kata Feri.
Ia juga membuka pintu dialog bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Editor : HN. Arya Rajo Sampono
