KONGKRIT.COM – Seorang pemimpin senior Hamas mengungkapkan bahwa pembebasan tahanan yang ditahan oleh Israel akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati.
Pembebasan tahanan yang ditahan setelah peristiwa 7 Oktober, termasuk pejuang Hizbullah, akan dijadwalkan pada tahap kedua kesepakatan tersebut.
Sumber yang dikutip mengonfirmasi bahwa tahap pertama dari perjanjian ini akan melibatkan pembebasan tahanan yang sudah dipenjara sebelum eskalasi 7 Oktober yang dikenal dengan nama ‘Banjir Al-Aqsa.’
Selain itu, tahap pertama juga akan mencakup pembebasan wanita, anak-anak, dan warga sipil yang ditahan selama konflik yang baru-baru ini berlangsung.
Pembebasan tahanan ini merupakan bagian dari persiapan lebih lanjut yang sedang dilaksanakan di Kairo, yang bertujuan untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata.
Proses ini dikoordinasikan oleh perwakilan Mesir, Qatar, Amerika Serikat, Israel, dan Hamas, dengan fokus pada pertukaran tahanan, bantuan kemanusiaan, serta pemantauan potensi pelanggaran gencatan senjata.Pada tahap pertama, akan ada pembebasan 30 wanita dan anak-anak Palestina sebagai pengganti tahanan wanita dan anak-anak yang ditahan oleh Hamas.
Selain itu, 30 tahanan Palestina yang berusia lanjut atau sakit juga akan dibebaskan sebagai gantinya bagi tahanan Israel yang berusia lanjut atau sakit (50 tahun ke atas).
Meskipun Israel sebelumnya merilis video yang mengklaim menunjukkan penangkapan pejuang Hizbullah selama agresinya terhadap Lebanon, gerakan perlawanan Lebanon tersebut belum mengonfirmasi atau membantah laporan ini.
Sumber dari perlawanan Palestina menyatakan bahwa persiapan di Kairo untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata, termasuk pertukaran tahanan, bantuan kemanusiaan, dan pemantauan pelanggaran gencatan senjata, terus berjalan.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : sindonews.com
