"Ketika aku akan melanjutkan sekolah ke kota, engkau jual perhiasanmu, gelang dan kalungmu, untuk biaya sekolah dan kostku. Engkau bilang, ini untuk biaya sekolahmu, rajinlah belajar, jangan lupa salatmu," kenang Mahfud.
Meski begitu, Mahfud berjanji untuk tidak larut dalam kesedihan. Ia menyampaikan akan terus mengenang dan mendoakan ibunda tercinta.
"Selamat jalan Ibu, kami tak akan terlalu lama menangisi kepergianmu, tetapi kami akan terus mengenangmu dan berdoa untuk kebaikanmu di sana. Salam kepada ayahku, abah Mahmudin yang sudah lama menunggumu di sana," tutup Mahfud.
Kehilangan ini tentu menjadi momen yang sangat berat bagi Mahfud MD, namun ia menunjukkan kekuatan dan keteguhannya dengan tetap mengenang jasa dan cinta ibunya yang telah meninggalkan banyak kenangan indah. Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : merdeka.com