Opsi ketiga adalah kebijakan seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung selama Ramadan, dengan penyesuaian waktu belajar agar tidak mengganggu pelaksanaan ibadah puasa.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan adanya wacana untuk meliburkan sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) selama Ramadan 2025.
Namun, menurut Menag, kebijakan ini masih dalam tahap pembahasan dan belum diputuskan untuk diterapkan di seluruh sekolah.
“Wacana ini lebih untuk sekolah-sekolah di bawah Kemenag, namun untuk sekolah lainnya, kami masih membicarakan hal ini,” kata Menag Umar pada acara Muhasabah, Zikir, dan Doa Menyambut Tahun Baru 2025 di Jakarta pada 30 Desember 2024.
Rencana kebijakan libur sekolah selama satu bulan penuh pada Ramadan 2025 ini mengingatkan masyarakat pada kebijakan serupa yang pernah diterapkan di era Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).Kebijakan ini sendiri sudah ada sejak masa penjajahan Hindia Belanda, di mana pemerintah kolonial meliburkan seluruh sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah.
Pada era Presiden Soekarno, kebijakan ini dilanjutkan dengan penyesuaian jadwal, yang bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : sindonews.com
