Selain itu, warga sipil Palestina akan diizinkan untuk kembali ke rumah mereka, meskipun banyak dari wilayah tersebut kemungkinan besar telah menjadi tumpukan puing akibat pengeboman Israel.
Pendistribusian bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar juga akan dimulai untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang parah di Gaza.
- Tahap Kedua: Setelah tahap pertama berjalan lancar selama 16 hari tanpa pelanggaran, tahap kedua akan dimulai.
Tahap ini mencakup penghentian permanen dari perang di Gaza, pertukaran sandera yang tersisa dan masih hidup, penarikan penuh pasukan Israel, serta perubahan status gencatan senjata sementara menjadi permanen.
- Tahap Ketiga: Tahap terakhir akan melibatkan rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza, termasuk pengembalian jenazah sandera yang telah meninggal selama konflik.
Meski kesepakatan ini telah diumumkan, status resminya masih bergantung pada persetujuan kabinet keamanan dan pemerintah Israel, yang dijadwalkan akan menggelar pemungutan suara pada Kamis, (16/1/2025).
Meskipun ada penentangan dari beberapa pihak keras dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang menyuarakan keberatannya terhadap kesepakatan ini, prospek kesepakatan tersebut tetap diharapkan dapat disetujui.
Warga Palestina di Gaza merayakan gencatan senjata ini dengan penuh sukacita. Di Khan Younis, mereka berkerumun di jalan-jalan yang hancur, bersorak, melambaikan bendera Palestina, dan menari.
Di sisi lain, keluarga sandera Israel juga merayakan kesepakatan ini, merasa lega karena kemungkinan untuk memulangkan orang yang mereka cintai menjadi semakin nyata.Konflik ini dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menyerang Israel, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 sandera asing dan Israel.
Sejak saat itu, serangan udara dan darat Israel di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 46.000 korban jiwa, dengan ratusan ribu orang lainnya terpaksa mengungsi dalam kondisi yang memprihatinkan.
Dengan adanya kesepakatan gencatan senjata ini, ada harapan baru bagi perdamaian dan rekonstruksi di Gaza setelah lebih dari satu tahun penderitaan.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : okezone.com