Jumlah korban tewas akibat kebakaran ini tetap berada di angka 24 orang, sementara lebih dari 12.000 bangunan telah ludes terbakar.
Meskipun ribuan warga telah diizinkan kembali ke rumah mereka, sekitar 88.000 orang lainnya masih berada di bawah perintah evakuasi.
Selain itu, sekitar 84.000 orang masih dalam status peringatan evakuasi karena ancaman penyebaran api.
Sebagai respons terhadap situasi ini, sekitar 8.500 petugas pemadam kebakaran yang berasal dari tujuh negara bagian serta dua negara asing, Kanada dan Meksiko, telah dikerahkan untuk memadamkan api.
Fokus utama mereka adalah mencegah api meluas meski menghadapi ancaman angin Santa Ana yang sangat kencang.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengungkapkan rasa harunya setelah menyaksikan secara langsung dari udara dampak kebakaran di kota tersebut.
“Melihatnya melalui televisi adalah satu hal, namun menyaksikan langsung dari udara adalah pengalaman yang sangat berbeda,” ujar Bass, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.“Kehancurannya sangat besar dan tak terbayangkan hingga Anda melihatnya sendiri,” lanjutnya.
Hampir seluruh lingkungan yang terdampak kebakaran kini hancur, hanya menyisakan abu dan puing-puing yang masih terbakar. Beberapa rumah hanya menyisakan cerobong asap yang masih berdiri tegak.
Kondisi cuaca di California Selatan yang telah mengalami kekeringan sejak April, dengan semak belukar yang sangat kering dan kelembaban udara yang rendah, menjadi faktor pendukung utama penyebaran api.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : iNews.ID
