KONGKRIT.COM – Pejabat Israel dengan tegas menolak memasukkan jenazah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam kesepakatan pertukaran tahanan.
Pernyataan ini disampaikan setelah laporan tentang tuntutan Hamas yang menginginkan jenazah Sinwar sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata.
"Itu tidak akan terjadi. Titik," kata pejabat Israel tersebut, seperti dilansir dari Times of Israel.
Sebelumnya, surat kabar Saudi Al-Hadath melaporkan klaim yang belum dikonfirmasi bahwa Hamas menginginkan jenazah Sinwar sebagai bagian dari tahap awal gencatan senjata yang sedang dibicarakan.
Sinwar, yang menjadi pemimpin Biro Politik Hamas pada Agustus lalu, tewas pada 18 Oktober dalam konfrontasi dengan pasukan Israel.
Meski Israel mengklaim bahwa Sinwar bersembunyi dengan sandera, laporan menyebutkan bahwa dia tewas di garis depan dalam pertempuran sengit hingga akhir.Sementara itu, Hamas mengungkapkan adanya kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata yang difasilitasi oleh Qatar dan Mesir.
Dalam pernyataan resmi, kelompok perlawanan Palestina itu menunjukkan optimisme terhadap proses negosiasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan mencapai pertukaran tahanan dengan Israel.
Delegasi senior Hamas, yang dipimpin oleh Mohammad Darwish, bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani, di Doha untuk mengevaluasi perkembangan terkini.
Seorang pejabat Palestina yang berbicara kepada Al Mayadeen menyatakan bahwa sebagian besar hambatan terhadap kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah diatasi.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : sindonews.com
