“Insya Allah, wadah makanan yang sesuai standar BGN akan tiba di akhir Januari ini,” tambahnya.
Fakhriati juga mengungkapkan dilema yang dihadapi dalam memutuskan penghentian program tersebut.
Meski siswa sangat antusias menerima MBG, pihaknya lebih memilih untuk menghentikan program sementara waktu guna menghindari dampak negatif terkait sampah plastik.
Hal senada juga disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Pariaman, Riky Falentino.
Ia mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menginformasikan setiap sekolah di Kota Pariaman mengenai penghentian sementara program MBG.
Menurutnya, penghentian ini merupakan langkah yang diambil untuk mengatasi masalah sampah bekas wadah makanan yang diberikan kepada siswa.“Menyampaikan arahan dari Badan Gizi Nasional, program Makan Bergizi Gratis di Pariaman Tengah akan ditunda sementara hingga wadah ramah lingkungan tersedia,”
Sampah yang ditimbulkan oleh wadah sekali pakai selama masa percobaan dapat merusak lingkungan,” ujar Riky.
Dengan keputusan ini, diharapkan program MBG yang ditujukan untuk meningkatkan gizi siswa di Kota Pariaman dapat dilaksanakan kembali dengan menggunakan wadah yang lebih ramah lingkungan, sesuai dengan komitmen untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : infosumbar.net