KONGKRIT.COM - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Tulungagung melaksanakan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung yang terletak di Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol, Jumat (10/01/2025).
Kepala Disnakkeswan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto, melalui Kabid Kesehatan Hewan, drh. Tutus Sumaryani mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan dilakukan secara merata mulai dari tempat penjualan hewan hingga tempat pedagang makanan.
"Penyemprotan ini dilakukan guna menekan dan mencegah penyebaran virus PMK di wilayah kita," ujar Tutus, Jumat (10/01/2025).
Dijelaskannya, sebelumnya berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati Tulungagung nomor 500.7.2.4/0029/34.25/2025 tanggal 07 Januari 2025, Pemkab Tulungagung melakukan penutupan sementara semua pasar hewan di wilayah Tulungagung selama 15 hari yakni mulai tanggal 10 hingga 25 Januari 2025 nanti. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus PMK agar tidak sampai meluas.
"Dalam penyemprotan ini kita laksanakan bersama dengan BPBD, Disperindag, TNI dan Polri. Sedangkan untuk di pasar hewan lainnya dilakukan oleh masing masing koordinator pasar bersama Puskeswan setempat," jelasnya.
Menurutnya, penyemprotan tersebut dinilai cukup efektif dan ini dilakukan secara rutin oleh petugas agar nantinya di saat pasar hewan sudah mulai beroperasi kondisinya sudah steril."Untuk sementara ini penyemprotan kita lakukan setiap hari pasaran karena efektifitas kerjanya obat kan seminggu masih efektif," imbuhnya.
Tutus menerangkan, berdasarkan hasil dari pendataan petugas di lapangan, ternak sapi yang terkena PMK bukan berasal dari lokal, melainkan sapi yang berasal dari luar daerah Kabupaten Tulungagung.
Dari hasil surveilance petugas Disnakkeswan, sapi yang terkena PMK adalah sapi yang baru didatangkan peternak dari pasar hewan tersebut yang kemudian menular ke sapi lainnya yang ada dikandang.
"Berdasarkan data mulai akhir November 2024 kemarin jumlah sapi yang terkena PMK totalnya sebanyak 86 ekor. Untuk yang mati ada sebanyak 9 ekor dan diantaranya 6 ekor dipotong paksa.
Editor : HN. Arya Rajo Sampono