Tindak Lanjuti SE Bupati, BPBD Tulungagung Bersama Disnakkeswan Laksanakan Penyemprotan Disinfektan di Pasar Hewan

×

Tindak Lanjuti SE Bupati, BPBD Tulungagung Bersama Disnakkeswan Laksanakan Penyemprotan Disinfektan di Pasar Hewan

Bagikan berita
BPBD bersama Disnakkeswan, Disperindag Tulungagung laksanakan penyemprotan disinfektan di pasar hewan terpadu Tulungagung
BPBD bersama Disnakkeswan, Disperindag Tulungagung laksanakan penyemprotan disinfektan di pasar hewan terpadu Tulungagung

KONGKRIT.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung dan instansi terkait lainnya melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Terpadu Tulungagung yang berada di wilayah Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol. Hal ini dilakukan guna menekan dan mencegah penyebaran virus PMK di wilayahnya.

Kalaksa BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak melalui Sekretaris BPBD, Muhammad Fairuza mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Bupati Tulungagung nomor 500.7.2.4/0029/34.03/2025 tertanggal 07 Januari 2025 tentang penutupan sementara operasional pasar hewan sapi dan kambing di Kabupaten Tulungagung.

"Dalam rangka menindaklanjuti SE bapak Bupati Tulungagung nomor 500.7.2.4/0029/34.03/2025, kami bersama Disnakkeswan, Disperindag dan TNI - Polri melaksanakan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Terpadu Tulungagung, hal ini guna mencegah sekaligus menekan penyebaran virus PMK di wilayah Tulungagung," terang Fairuza, Jumat (10/01/2025).

Fairuza menerangkan, Pemkab Tulungagung melakukan penutupan sementara semua pasar hewan yang ada di Tulungagung selama 15 hari yakni mulai tanggal 10 hingga 25 Januari 2025 nanti.

"Penutupan pasar hewan ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus PMK agar tidak sampai meluas," terangnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Disnakkeswan Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani menyebut penyemprotan disinfektan dinilai cukup efektif dan ini dilakukan secara rutin oleh petugas agar nantinya di saat pasar hewan sudah mulai beroperasi kondisinya sudah steril.

"Penyemprotan juga dilakukan di tempat lain yang dilakukan oleh masing masing koordinator pasar hewan bersama petugas Puskeswan terdekat. Dan untuk sementara ini penyemprotan kita lakukan setiap hari pasaran karena efektifitas kerjanya obat kan seminggu masih efektif," sebutnya.

Tutus mengungkapkan, berdasarkan hasil dari pendataan petugas di lapangan, ternak sapi yang terkena PMK rata - rata bukan berasal dari lokal, melainkan sapi yang berasal dari luar daerah Kabupaten Tulungagung. Dan dari hasil surveilance petugas Disnakkeswan, sapi yang terkena PMK adalah sapi yang baru didatangkan peternak dari pasar hewan tersebut yang kemudian menular ke sapi lainnya yang ada dikandang.

"Berdasarkan data mulai akhir November 2024 kemarin jumlah sapi yang terkena PMK totalnya sebanyak 86 ekor. Untuk yang mati ada sebanyak 9 ekor dan diantaranya 6 ekor dipotong paksa. Rata rata yang terkena PMK ini sapi yang baru didatangkan dari pasar hewan yang kemudian menulari ternak lainnya yang belum tervaksin termasuk rata - rata adalah anakan sapi atau pedet," ungkapnya.

Lebih lanjut Tutus menjelaskan, untuk kebutuhan vaksin di Tulungagung sesuai dengan jumlah populasi hewan yang rentan PMK cukup banyak.

Editor : HN. Arya Rajo Sampono
Bagikan

Berita Terkait
Terkini