KONGKRIT.COM - Keputusan kontroversial Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang memberhentikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia menuai berbagai reaksi.
Meski mendapatkan banyak kritik, PSSI menjelaskan bahwa langkah ini diambil demi kemajuan sepak bola Indonesia, khususnya Timnas.
Dalam wawancara di GBK Arena, Jakarta, pada Selasa (7/1/2025), Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa keputusan pemecatan ini bukan hanya untuk pengembangan tim, tetapi juga melibatkan kompensasi besar yang harus dibayar oleh PSSI.
Menurut Arya, Shin Tae-yong seharusnya masih memiliki kontrak hingga tahun 2027. Namun, PSSI berani mengambil langkah berat ini meski harus mengeluarkan puluhan miliar rupiah sebagai kompensasi. PSSI juga menerima konsekuensi berupa kritik dari masyarakat.
"Kami rela menghadapi berbagai hujatan dan tidak mencari popularitas. Langkah ini memang berat, tetapi demi Timnas Indonesia, kami harus bertanggung jawab," ujar Arya.
Arya juga menegaskan bahwa isu mengenai pemecatan ini akibat tekanan dari mafia atau pihak lain tidak benar.Sebaliknya, PSSI merasa bahwa menjaga pelatih lama dan mempertahankan kenyamanan mungkin lebih menguntungkan dalam jangka pendek, namun tidak akan membantu perkembangan jangka panjang.
Selama kepemimpinan Erick Thohir, PSSI berfokus pada pembenahan sepak bola Indonesia, termasuk peningkatan kualitas Timnas dengan mendatangkan pemain-pemain berkualitas, serta perbaikan di berbagai level kompetisi.
"Kami tidak hanya memperbaiki tim senior, tetapi juga pembinaan usia muda. Semua langkah ini bertujuan untuk masa depan sepak bola Indonesia," tambah Arya.
Di sisi lain, meski pemecatan Shin Tae-yong menimbulkan kontroversi, banyak pihak percaya bahwa pelatih asal Korea Selatan itu akan segera mendapatkan pelabuhan baru.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Tribun Sulbar
