KONGKRIT.COM - Annar Salahuddin Sampetonding, yang terlibat dalam jaringan peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, hingga kini masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, sejak Sabtu, (28/12/2024).
Sudah enam hari Annar menjalani perawatan setelah mengalami syok setelah pemeriksaan di Polres Gowa.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, mengungkapkan bahwa Annar mengalami penurunan kondisi setelah diumumkan statusnya sebagai tersangka dalam kasus uang palsu, yang diikuti dengan rencana penahanannya.
Annar diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat yang semakin memperburuk kesehatannya.
Meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka, Annar tetap berhak mendapatkan pengobatan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Annar diduga sebagai otak di balik sindikat uang palsu yang beroperasi di UIN Alauddin, Makassar, dan memiliki peran kunci dalam proses pencetakan dan distribusi uang palsu.Bahkan, perannya lebih besar dibandingkan dengan Andi Ibrahim, mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, yang hanya terlibat dalam pengedaran dan transaksi uang palsu.
Annar bertindak sebagai pemodal utama, yang juga membeli mesin pencetak uang palsu dan memberikan ide untuk operasional sindikat.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, menyatakan bahwa Annar memegang peranan yang sangat penting dalam sindikat ini, termasuk membeli bahan baku dan mesin untuk mencetak uang palsu.
“Otak pelaku dengan inisial ASS memiliki peran sebagai pemodal dan ideator, serta ikut membeli mesin untuk produksi uang palsu,” ujar Kombes Pol Dedi pada Senin, (30/12/ 2024).
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : tribunnews