Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan, Diduga Ditembak Sistem Antipesawat Rusia

×

Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan, Diduga Ditembak Sistem Antipesawat Rusia

Bagikan berita
Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan, Diduga Ditembak Sistem Antipesawat Rusia
Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan, Diduga Ditembak Sistem Antipesawat Rusia

KONGKRIT.COM - Spekulasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di wilayah Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024) semakin berkembang.

Beberapa pihak menduga, sistem antipesawat Rusia yang seharusnya menyasar pesawat nirawak Ukraina, malah menyerang pesawat jet Azerbaijan Airlines, yang mengakibatkan kecelakaan tragis ini.

Pernyataan ini disampaikan oleh salah seorang pejabat Amerika Serikat, yang mengatakan adanya indikasi bahwa sistem pertahanan udara Rusia menargetkan pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 tersebut sebelum jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan.

"Ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sistem Rusia menyerang jet Azerbaijan Airlines sebelum pesawat itu jatuh," ujar pejabat AS, Jumat (27/12/2024).

Pesawat tersebut terbang dari Baku menuju Grozny, ibu kota Republik Chechnya di Rusia selatan.

Namun, karena kabut tebal di Grozny, pesawat dialihkan menuju rute lain dan melakukan pendaratan darurat sekitar tiga kilometer dari Aktau.

Berdasarkan laporan media Rusia, pesawat itu mengubah rutenya dan melintasi Laut Kaspia, meskipun rute normalnya seharusnya berada di barat Laut Kaspia.

Menurut data pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat lepas landas dari Baku pada pukul 07.55 waktu setempat dan jatuh pada pukul 10.28 waktu setempat.

Pendaratan darurat ini terjadi setelah rute penerbangan berubah, membawa pesawat lebih jauh ke timur menuju Kazakhstan.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menegaskan hingga kini tidak ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Berdasarkan data manifes, mayoritas penumpang pesawat tersebut berasal dari Azerbaijan, Kazakhstan, Rusia, dan Kyrgyzstan.

Editor : Zaitun Ul Husna
Sumber : IDN Times
Bagikan

Berita Terkait
Terkini