Salah seorang nelayan, Mahadir, terhempas ke laut akibat guncangan tersebut, namun berhasil diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Distrowandi menegaskan bahwa tindakan intimidasi tersebut tidak dapat diterima, dan ia menyebutkan bahwa insiden semacam ini sering kali terjadi di wilayah perbatasan, khususnya yang melibatkan nelayan tradisional di pulau-pulau terluar.
Bagi Distrowandi, masalah ini bukan hanya soal batas wilayah, tetapi juga menyangkut martabat nelayan Indonesia dan kemanusiaan.
"Ini adalah masalah yang lebih besar dari sekadar batas perairan. Kami berharap pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan untuk melindungi nelayan kami di wilayah perbatasan," tegasnya.
Sementara itu, HNSI juga mengingatkan bahwa hubungan emosional antara Singapura dan Kepulauan Riau, yang memiliki kesamaan budaya dan serumpun, seharusnya mendorong kedua negara untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang lebih baik dan bijaksana.Pihak HNSI juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan agar pemerintah pusat segera turun tangan untuk memberikan perlindungan bagi nelayan Indonesia, khususnya yang berada di wilayah perbatasan.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Liputan6