KONGKRIT.COM - Pasca pemecatannya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dorongan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendirikan partai politik (parpol) baru semakin menguat.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menyarankan Jokowi untuk membangun partai politik sendiri sebagai cara untuk membuktikan siapa yang lebih kuat antara dirinya dan PDIP.
Dalam unggahan di media sosialnya, Adi Prayitno menyoroti perbedaan pandangan yang muncul antara PDIP dan pendukung Jokowi.
Menurutnya, dengan PDIP yang menganggap Jokowi tidak berarti tanpa partai, sementara para pendukung Jokowi beranggapan PDIP akan kehilangan kekuatan tanpa sosoknya.
“PDIP: Jokowi bukan siapa-siapa tanpa PDIP. Pendukung Jokowi: PDIP nyungsep tanpa Jokowi,” tulis Adi di akun Twitter-nya, @adiprayitno_20, pada Kamis (19/12/2024).
Adi menilai, mendirikan partai baru akan menjadi langkah yang lebih berarti bagi Jokowi, dibandingkan bergabung dengan partai lain yang sudah mapan. Hal ini, menurutnya, akan menunjukkan kekuatan Jokowi setelah berpisah dengan PDIP."Sekarang keduanya resmi talak. Menarik kalau Pakde bikin partai baru untuk buktikan siapa lebih kuat. Kalau cuma ikut partai yang mapan, kesaktian Pakde tak terukur pasca tak sama PDIP," tulisnya lagi.
Adi juga menekankan pentingnya tradisi mendirikan partai baru dalam demokrasi, dan menyarankan agar Jokowi lebih fokus untuk membangun partai sendiri daripada bergabung dengan yang lain.
"Dua poin sebelumnya dibuat karena Pakde selalu dikaitkan soal kemungkinan gabung partai lain. Ketimbang ikut partai lain, menurut saya Pakde lebih mantap bikin partai baru. Itu tradisi yang baik dalam demokrasi," tambahnya.
Lebih lanjut, Adi Prayitno berpendapat bahwa mendirikan partai baru bukanlah hal yang sulit bagi Jokowi, mengingat statusnya sebagai mantan presiden dengan tingkat popularitas yang tinggi, serta dukungan dari berbagai kalangan.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : sindonews.com