Pada bulan Oktober, Raja Charles bahkan menghentikan sementara pengobatannya untuk menjalani kunjungan resmi ke Australia dan Samoa, dengan persetujuan dari tim medisnya.
Ratu Camilla dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pengobatan Raja berjalan sangat baik, meskipun kondisi kesehatan Raja masih menjadi misteri di luar keluarga kerajaan.
Spekulasi ini semakin mencuat setelah Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengungkapkan percakapannya dengan Pangeran William mengenai kondisi kesehatan Raja Charles.
Trump menyebutkan bahwa William mengatakan ayahnya "berjuang sangat keras" setelah didiagnosis kanker. Trump juga menambahkan bahwa William merasa sangat mencintai ayah dan istrinya, Kate.
Meskipun pernyataan Trump menarik perhatian, Istana Kerajaan belum mengomentari secara terbuka mengenai kondisi kesehatan Raja Charles atau merespons komentar Trump.
Sebuah sumber kerajaan yang berbicara kepada ABC News menyebutkan bahwa pernyataan Trump mungkin merujuk pada keberanian Raja untuk tetap tampil dan aktif meski sedang sakit.Sejak diumumkan bahwa Raja Charles menderita kanker, ia telah mengambil cuti dari tugas publik selama lebih dari dua bulan.
Namun, ia kembali beraktivitas pada akhir April 2024, meskipun dengan jadwal yang lebih terbatas. Baru-baru ini,
Raja Charles menjadi tuan rumah kunjungan kenegaraan untuk Emir Qatar di Istana Buckingham, yang menandai kembalinya ia ke sorotan publik.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Trbunnews