Menyoal Penggantian Jembatan Kiambang oleh PT Arupadhatu Adisesanti, Bentuk Girder Berbeda dari Rencana Awal, Izin Batu Bronjong Diragukan

×

Menyoal Penggantian Jembatan Kiambang oleh PT Arupadhatu Adisesanti, Bentuk Girder Berbeda dari Rencana Awal, Izin Batu Bronjong Diragukan

Bagikan berita
Jembatan Kiambang yang dikerjakan PT. Arupadhatu Adisesanti senilai Rp. 24 Miliar
Jembatan Kiambang yang dikerjakan PT. Arupadhatu Adisesanti senilai Rp. 24 Miliar

"Terkait batu tidak ada masalah, yang penting besar dari mata bronjong," sebut Rambun.

Saat ditanya supplier dan jumlah kubikasi batu untuk pasangan batu bronjong tersebut Rambun menyebut 2400 kubik, dan supplier batu dari perusahaan yang mempunyai izin.

"Kita hitungannya kubikasi, bukan panjang pemasangan beronjong. Kubikasi batu kita sebanyak 2400 kubik, dan pemasangan beronjong kita lakukan di hulu dan hilir jembatan untuk pengamanan, yang jelas sumber batu kita dari perusahaan yang punya izin," ungkap Rambun.

Tak berselang lama, Kongkrit.com bersama tim kembali ke Direksikeet PT. Arupadhatu Adisesanti didampingi Manejer Lapangan. Konfirmasipun berlanjut dengan Manejer Lapangan. Kemudian, Kongkrit.com bersama tim meminta kepastian nama perusahaan supplier batu kepada Rambun, dan dirinya memperlihatkan foto nama perusahaan supplier batu yakni PT. Geo Alam Putra Sikas.

Selanjutnya, Kongkrit.com bersama tim juga minta diperlihatkan gambar perencanaan jembatan, Rambun pun menyetujuinya dengan memperlihatkan gambar perencanaan. Dalam gambar perencanaan terlihat bentuk girder berbeda dengan girder yang telah dipasang oleh rekanan.Namun Rambun terkesan meyakinkan tim media bahwasanya pekerjaan jembatan tersebut sudah sesuai perencanaan.

"Girder dipasang sudah sesuai dengan perencanaan, lihat saja gambar perencanaannya," pungkas Rambun.

Ditempat terpisah, PPK 1.1 PJN 1 Sumbar, M. Nasir Nurdin ST, M.Si yang dikonfirmasi Kongkrit.com bersama tim, Kamis sore (12/12/2024) terkait proggres pekerjaan, PPK mengaku masih sesuai schedulle.

"Alhamdulillah dari awal proggres pekerjaan kita bagus, sekarang proggres diangka 80 persen," ujar Nasir.

Ketika disampaikan jawaban PPK mengenai proggres pekerjaan berbeda dengan jawaban Manejer Lapangan. PPK menyebut mungkin proggres yang lama sebelum addendum.

"Yang bapak lihat itu mungkin proggres yang lama, belum ada addendum, kita ada 3 kali addendum. Addendum pertama terkait pemasangan bore pile kedalamannya ditambah dari 7 meter menjadi 14 meter, casing bore pile awalnya temporary dijadikan permanen, kemudian posisi jembatan miring, kami koreksi perencana setuju dan karena posisi jalan lurus makanya harus sama," ucap PPK.

Editor : HN. Arya Rajo Sampono
Bagikan

Berita Terkait
Terkini