Bahkan, ia sudah tiga kali mengganti jadwal jaga, dan setiap kali perubahan itu disetujui oleh teman satu timnya. Saat itu, Lady dan timnya sedang menjalani stase di Rumah Sakit Siti Fatimah Palembang.
Masalah ini kemudian berkembang setelah ibu Lady, Sri Meilina, meminta agar Luthfi, ketua stase yang terlibat dalam jadwal jaga tersebut, menemui mereka di sebuah toko kue.
Luthfi datang bersama dua rekan dokter koas lainnya. Meskipun awalnya pertemuan berjalan lancar, ketegangan muncul ketika ibu Lady merasa bahwa respons Luthfi terhadap keluhannya tidak serius.
“Ibu saya merasa mereka tidak merespons dengan baik, jadi perasaan kami jadi tidak dihargai,” kata Lady.
Keadaan semakin memanas ketika sopir pribadi keluarga Lady yang hadir dalam pertemuan itu, secara tiba-tiba melakukan pemukulan terhadap Luthfi.
Aksi pemukulan tersebut terekam dalam video yang kemudian beredar di media sosial. Seorang saksi yang merupakan teman koas Lady mengonfirmasi bahwa rekaman tersebut sempat dikirimkan ke teman-teman lainnya sebelum diminta untuk dihapus.
“Kawan koas cewek sempat merekam adegan penganiayaan. Sempat disuruh hapus, tapi sudah sempat terkirim ke teman koas lainnya,” tulis salah satu laporan yang beredar di WhatsApp.Pria yang melakukan pemukulan terhadap dokter muda itu ternyata bukan anak buah keluarga Lady, melainkan sopir pribadi keluarga tersebut.
“Yang mukulin bukan anak buah, tapi sopir pribadi,” ujar salah satu netizen yang menyebarkan informasi tersebut.
Identitas keluarga Lady pun mulai terungkap, dengan nama ibu Lady yang diketahui sebagai Sri Meilina, yang juga dikenal dengan nama Lina Dedy, dan ayahnya, Dedy Mandarsyah.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : iNews