“Gaza tidak ada lagi. Ia telah hancur,” ujar utusan Slovenia, Samuel Zbogar.
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, juga menyampaikan seruannya untuk segera menghentikan kebisuan dunia terhadap penderitaan warga Gaza.
Ia menegaskan bahwa dampak dari kebungkaman ini akan sangat mahal dan semakin besar di masa depan.
Menurut data PBB, serangan Hamas pada Oktober 2023 telah menyebabkan 1.208 kematian di Israel, sementara perang brutal Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, mayoritas dari kalangan sipil.
Dalam pidatonya, Mansour menyebut Gaza sebagai "jantung Palestina yang berdarah" dan mengingatkan dunia akan penderitaan anak-anak yang terperangkap dalam konflik ini.
Setelah pemungutan suara, Mansour menegaskan komitmennya untuk terus berjuang hingga gencatan senjata tanpa syarat diterapkan.Resolusi juga meminta Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk menyusun proposal guna meningkatkan akuntabilitas dalam konflik ini, baik melalui mekanisme yang ada maupun dengan menciptakan yang baru.
Selain itu, Majelis Umum PBB juga mengesahkan resolusi yang meminta Israel untuk menghormati mandat badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dan memungkinkan organisasi tersebut untuk melanjutkan operasinya. Resolusi ini disetujui dengan suara 159 mendukung, 9 menentang, dan 11 abstain.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Sindonews
